Fanfic - Cinta Datang dan Pergi

Karya Pramada Sinta

genre : sad romance??

cast : park key sin

leeteuk - super junior



selamat membaca, semoga suka ya....



---------------------------------------------------------


hari ini adlah hari dimana aku genap berusia 17 tahun, tapi rasanya masih membekas kejadian itu.


satu minggu yang lalu...

“untuk sekarang mungkin lebih baik untuk kita berteman saja”

“apa maksud mu??”

“aku sayang pada mu, tapi rasa cintaku padamu telah lenyap”

“jadi, kau ingin sudahi hubungan kita??”

“kita masih bisa bersahabat”

“apa yang membut cinta mu hilang kepada ku?”

“aku tak tau kenapa, aku sendiri bingung”

“apa semuanya tidak bisa di perbaiki lagi??”

“untuk esekarang ini lebih baik kita berteman saja”

“baik lah kalau itu mau mu”


Belum satu hari aku putus dengan kekasihku, ternyata dia sudah kembali menjalin hubungan dengan teman dekat ku. Ya, sekarang aku tau apa yang menyebabkan hilangnya cintanya pada ku.


-----------------------------------------------


Aku park key sin, tadi itu adlah kejadian satu minggu yang lalu menjelang ulang tahunku saat aku putus dengan kekasih ku. Kejadian itu amat termat membut hati ku sakit.

Di ulang tahunku yang ke 17 ini aku malah bersedih dan masih merasakan sakit hati ini, aku kira di usia ku yang menjelang dewasa ini akan ada yang mendampingi ku. Tapi ternyata tidak sama sekali.dan hari ini aku lalui tanpa ada suatu hal yang special.


@keesokan harinya@


hari ini aku harus pergi ke sekolah lagi, dan harus melihat kemesraan dua orang yang pernah berarti dalam hidupku dan juga orang yang pernah aku sayangai. Walaupun aku harus menahan rasa sakit dan perih hati ini, tapi aku harus tetap melanjutkan hidup ku.

Sesampainya aku di sekolah. Ya…….. seperti dugaan kusaat sebeluam pergi ke sekolah. Di taman sekolah ku, ku lihat dua orang yang sedang duduk berdua sembari bermesraan seolah-olah mereka ingin menunjukkan pada semua orang kalau mereka adalah sepasang kekasih sekarang.

Saat aku sedang memandangi mereka berdua yang sedang asyiknya bercanta sambil tertawa bersamaan ada seseorang dari belakang yang menepuk pundakku.


“heiii…..”

“ahh, aku mengaget kan ku”

“hahaha, sedang apa kau di sini??”

“itu , lihat lah!!!”

“oh, untuk apa kau masih saja mengingat kejadian itu, ayo lah lupakan semuanya, kan masih ada aku”

“ha, memangnya siapa kau” gurau ku

“aku adalah kekasih barumu” ucapnya sambil mengacak-acak rambut ku

“ahhh ,,, kebiasaan sekali kau ini”

“hahaha, sudah lah ayo kita ke kelas”


itu tadi adalah leeteuk teman sekelas ku. Sebelumnya kami kurang akrab tapi satu minggu ini kami menjadi sangat akrab. Umurnya lebih tua 2 tahun dari ku, tapi kita satu kelas karena dia berhenti sekolah selama 2 tahun, entah lah kenapa, dia juga adalah murid pindahan dari jepang.

Leeteuk dia selalu membuatku nyaman bila ada di dekatnya. Aku baru akrab dan sering bersanyanya baru 1 minggu tapi rasanya kami adalah sahabat yang sudah bersahabat selama bertahuh-tahun. Setelha aku dihianati oleh dua orang itu, leeteuk lah yang selalu berada di dekat ku, dan dia juga yang selalu menghibur ku.

Kegiatanku di sekolah hari ini akhirnya selesai juga. Dan pendertaaan ku pun ikut berakhir dengan tidak meliha mereka bermesraan di hadapanku.


“ayo pulang…” ajak leeteuk

“ayo, aku ingin cepat pulang” jawab ku

“aku ingin mengajakmu ke suatu tempat” ucap leeteuk

“kemana??” Tanya ku

“kau ikut saja”

“ne… baiklah”


aku dan leeteuk pun pergi ke suatu tempat yang di janjikan oleh leeteuk padakua.

Tak lama akhirnya perjalanan kami berakhir di suatu tempat, yang menurutku itu adalah tempat terindah yang pernah aku lihat sebelumnya. Seperti bukit kecil dengan rumput dan ilalang yang menjulang tinggi di sekelilingnya.

Leeteuk, menarik tanganku, dia terus mengajakku berlari, dan tidak jauh dari pandangan ku, aku melihat sebuah batu besar. Leeteuk naik ke atas batu itu.


“ayo naik, aku Bantu”

aku pun naik ke atas batu itu dengan bantuan leeteuk. Dia menjulurkan tangannya kepadaku, sampai kahirnya aku pun berhasil naik dan duduk di atas batu besar itu. Seketika setelah aku naik ke atas batu itu, aku langsung berteriak sekencang mungkin. Dan rasanya semua beban yang dari kemarin sangat amat membebani ku terasa berkurang walau tak hilang sepenuhnya.


“apa kau lega? Setelah berteriak??” Tanya leeteuk

“ne…. rasanya berkurang beban ini” jawab ku

“syukurlah….” :D


aku dan leeteuk duduk di atas batu yang sangat besar. Kami berdua duduk sembari menikmati pemandangan dan semilir angina yang berhembus lembut.


“indah bukan…..” ucap leeteuk

“iya, sangat indah” jawab ku

“key………” ucap leeteuk pelan

“ne….???” jawab ku

“satu bulan lagi aku akan kembali ke jepang untuk kuliah”

“apa maksud mu??? Kau akan meninggalkan ku??”

“tidak key, aku hanya kuliah”

“tapi kau masih kelas XI SMA, bagaimana bisa??” tanyaku emosi

“orang tua ku sedang mengusahakannya”

“tapi kenapa di jepang??”

“orang tua ku yang menyuruh ku kuliah di jepang”

“tapi…………….”

“kau tau kan, umurku lebih tua 2 tahun dari mu, dan seharusnya sekarang aku sudah masuk unuversitas, orangtua ku hawatir saat aku bekerja nanti umurku sudah terlalu tua” jjelas leeteuk

“baik lah kalau itu yang terbaik untuk mu” jawab kuu lemas

“maaf kan aku, saat libur semester aku pasti mengunjungi mu”


aku tak menjawab lagi saat leeteuk berkata seperti itu. Aku hanya menyenderkan kepalaku ini ke bahu leeteuk, dan leeteuk mulai merangkul ku. Saat itu pun aku meneteskan air mata ku. Entah kenapa aku sangat sedih karena leeteuk akan pergi.

Saat leeteuk mengetahui bahwa aku menangis, dia mulai memelukku, dia mencoba untuk menenangkan ku. Saat leteuk memelikku, tangisan ku pun semakin menjadi, rasanya nyaman sekali pelukan ini. Dan semoga ini bukanlah pelukan terahirnya untukku.


“don’t cry” bisik leeteuk

“I’m afraid”

“jangan takut, aku selalu ada untuk mu”

“aku takut kehilangan mu”

“kau tak akan keilangan ku, aku selalu di hati mu”


aku baru menyadari ternyata aku menyayangi leeteuk, aku takut kehilangannya, aku tak mau jauh darinya. Kenapa disaat sebentar lagi dia akn pergi aku baru merasakan hal ini.


“saranghae” ucap leeteuk

“aku juga cinta dan sayang pada mu”


kata-kata itu keluar begitu saja dari bibir kami. Dan kata-kata itu semakin membutku tak ingin kehilangan leeteuk. Pelukan leeteuk semakin erat, aku pun mempererat pelukanku, seolah tak ingin melapaskannya jika aku bisa.

Tangisanku mulai berhenti sedikit demi sedikit, dan akhirnya leeteuk melapaskan pelukannya dan menghapus air mata yang ada di pipi ku.


“jangan pernah menangis jaka tidak ada aku di sisi mu” ucapnya

“kenapa??”

“karena aku tak ingin kau menangis saat tak bersamaku, karena takn ada yang memeluk dan menenangkan mu” jelasnya lalu mencium keningku

“ne…. aku usahakan” jawab ku


aku kembali menyandarkan kepalaku di bahu leeteuk. Rasanya nyaman sekali. Aku tak ingin ini semua hilang begitu saja, aku ingin leeteuk selalu ada di dekat ku, tapi ini berhubungan dengan pendidikan dan ini yang terbaik untuknya, jadi aku tak dapat berbuat apa-apa.

Kami tak beranjak sama sekali dari tempat itu sampai senja pun datang dan matahari mulai kembali ke peristirahatannya.

-------------------------------------------------


Baru tiga hari aku lalui hari ku tanpa leeteuk di sisiku, rasanya tank ada semangat untuk menjalani hari ku, tak ada yang menagajk bercanda dan tak ada yang dapat membuat ku tersenyum riang seperti saat aku bersama leeteuk.

Tiga hari bukanlah waktu yang lama sebenarnya, tapi rasanya lama sekali waktu berlalu untuk menuju tiga hari ini berlalu. Sampai akhirnya hari ke empat pun datang, aku menunggu kedatangan leeteuk di sekolah aku menunggunya di gerbang sekolah.

Ini sudah hamper waktunya untuk masuk kelas, tapi sampai saat in leeteuk belum datang juga. Apa dia tidak kembali lagi??. Kembali aku bersedih, air mataku mulai menggenang di kelopak mataku sampai akhirnya.


“heiiii…………”


suara itu, ya… itu leeteuk yang ada di hadapanki. Tanpa berfikir lagi aku langsung memeluknya dan tangisan yang tadinya akan jatuh di pipiku kini berubah menjadi senyuman di bibrr ku.


“apa aku menangis??” Tanya leeteuk


aku hanya menggelengkan kepalaku di dalam pelukan leeteuk.


“bagus lah, anak pintar, ayo kita ke kelas sudah terlambat” ucapnya sembari mengacak-acak rambutku, tapi kali ini aku tidak protes sama sekali.

Aku berjalan menuju kelas bersamaan dengan leetuk di sampingku, dan rasanya hari ini akan kembali menyenangkan seperti hari-hari sebelumnya yang penuh dengan senyuman.


--------------------------------------------


seminggu setelah leeteuk melakukan ujian untuk masuk ke universitas pilihannya di jepang pun berlalu. Dan hari ini adalah hari dimana pemberitahuna siapa saja yang lulus untuk masuk ke universitas tersebut.

Leeteuk mengajakku ke rumahnya. Leeteuk mendapatkan pemberitahuan itu melalui e-mail. Dan dari tadi leeteuk terus menerus membuke e-mailnya karena dia sanagt menunggu pemberitahuan itu. Aku harap leeteuk tidak masuk ke universitas itu sehingga dia bisa kuliah di orea saja tidak usah ke jepang.

Akhirnya setelah beberapa lami kami menunggu , akhirnya leeteuk mendapatkan e-meil dari universitas tersebut. Dan e-mail itu menyatakan bahwa, leeteuk berhasil masuk ke universitas itu dengan nilai yang cukup baik.


“key, kau lihat ini??? Aku di terima di universutas ini” ucap leeteuk kegirangan

“iya, selamat ya tekki” ucapku

“kau kenapa? Kenapa kau terlihat tidak senang?” ucap leeteuk

“tidak, aku taka pa-apa, aku ke toilet sebentar” jawabku menghindar


saat aku beranjak dari tempat duduk ku, yang tak kuat aku menahan tangis di mata ku ini, leeteuk menarik tangan ku.


“kenapa kau menangis lagi??” ucapnya sedikit sedih

“aku tidak sedig teukki, aku senang” jawabku

“kau tidak bisa berbohong pada ku key” desaknya

“aku………… aku……………..”


belum selesai aku bicara, air mata ini terlanjur jatuh ke pipi ku di hadapan leeteuk. Akhirnya leeteuk memelukku lagi, dan seperti sebelumnya tangisanku semakin keras dan menjadi, hingga akhirnya setelah beberapa saat aku pun terhenti dari tangisanku ini.


“sudah lah, jangan menangis lagi!!”

“ne…. “

“jika aku kangen aku, kita bisa e-mail”an, sms, chating, ayo lah key aku tak akan pergi untuk selamanya aku pasti kembali lagi untuk mu” ucap leeteuk

“baiklah, aku pegang janji mu itu”


kami saling tersenyum satu sama lainnya. Aku akan mencoba untuk bisa melepaskan leeteuk.


------------------------------------------------


tak terasa akhirnya sebulan pun berlalu, dan saat leeteuk untuk pergi ke jepang meneruskan pendidikannya pun tiba. Saat ini aku tak menangis lagi,a ku mencoba untuk kuat dan rela untuk teukki pergi.

Beberapa hari sebelum teukki pergi , kami berdua kembali pergi ke bukit dimana teukki bilang bahwa dia akan kuliah di jepang, dan di sana teukki berpesan pada ku. Bahwa di setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan. Dan cinta pun dapat datang juga dapat pergi jadi dalam menjaga cinta kita harus benar-benar menjaganya dengan baik. Teukki menyuruhku untuk menjaga cintku padanya, karena saat dia kembali dan telah menjadi sarjana dia berjanji akan datang untuk melamarku.


------------------------------------------------

sehari sebelum leeteuk pergi, dia berkata ingin bertemu ku terlebihdahulu sebelum malam nya dia terbang ke jepang.


“key, aku boleh ke rumah mu?sebelum aku pergi?” ucapnya dalam telfon

“tentu saja, silahkan”

“baiklah aku pergi menuju rumah mu sekarang”

“ne…..”


telfon pun terputus, aku menunggu sekitar 15 minit di bangku depan rumahku sampai akhirnya ada seorang yang menaiki motor berhenti di depan rumagku, dan ya…. Itu leeteuk.


“haiii, teukki…” sapaku sembari tersenyum

“hai key..” jawabnya, terlihat sekarang dia yang sedih

“kau kenap teukki??” Tanya ku

“tidak, aku hanya ingin bertemu dengan mu”

“saat kembali nanti kau harus menjadi orang yang sukses dan melamarku ke sini untuk menjadi istri mu” ucap ku


saat aku berkata seperti itu, aku lihat ada tetesan air mata di pipi leeteuk. Tapi kali ini aku tidak menangis, aku sudah cukup kuat untuk melepas teukki pergi untuk sementara.


“heii, jangan menangis teukki” ucap ku

“tapi…………………..”

“sudahlah, lihatlah bintang di atas sana!!! Jaka kau kangen aku tau aku kangen kamu, lihatlah bintang di langit malam yang berkelap-kelip, dan itu adalah senyuman terindah kita, sudah jangan sedih” jelas ku

“baiklah, tiga jam lagi penerbangan ku, aku harus kembali ke rumah….. jaga hati dan kesehatanmu untukku key!!!” seru leeteuk

“ne…… kau juga ya”

“ne, kalau begitu aku pergi dulu ya”


saat leeteuk akan pergi, terlebihdahulu dia memeluk dan mencium keningku dengan penuh kehangatan, saat dia menaiki motornya, dia menatap ku kembali, dan terlihat berkaca-kaca matanya, aku hanya tersenyum sembari mengangguk kecil di kepalaku. Sampai kahirnya leeteuk pergi dan menghilang di kegelapan.


-----------------------------------------------


kini leeteuk tpergi ke jepan, tapi dia tetap lah ada di hati ku, setiap malam dimana saat aku merindukannya aku selalu keluar, dan melihat bintang yang seolah-olah itu leeteuk yang sedang tersenyum padaku.



-THE END-

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar