Ghost Hunter

 By Kurnia Muslimah

Satu-satunya cara menghilangkan phobia Hantu adalah berada disekitar Hantu. Di SMP 666 menyebut kata "HANTU" berarti harus rela di keluarkan. Itu peraturan aneh, Selain peraturan tidak boleh menunggang unta di Amerika.




" Hai semua..!! " sapa HyeMi pada seluruh teman-temanya di kelas.

"KYAAAA! Hye-Mi datang!!"

Jerit yang lain sembari migrasi ke luar kelas. Dua lagi bisik-bisik.

"ssstt.. Dia pasti bakal nyontek PR... " bisik yang satu, Soo In.

"aku mendengarmu! " Ujar HyeMi dari belakang dua orang itu. Soo In dan Kim Shin terkejut melihat si biang onar Hye Mi ada di belakang. Seketika wajah keduanya memerah.

" Kau mau mencontek PR ku Hye Mi ? " tawar si rambut pirang Kim Shin sambil mengerjapkan bulu matanya.

" Tidak, aku sudah mengerjakanya.!! " Hye Mi berkata sambil mengacungkan dua jari membentuk V dan menjulurkan lidah.

KYAAA!!
Pause Adeganyaaaa!!!!
Maaf ya Hye Mi pose mu jelek.

Reader yang berbahagia, kita kenalan dengan tokoh utama. Hye Mi. Cewek ahli bikin onar di kelas VII E. Alasannya masuk ke sekolah yang unik ini berharap bisa melihat "yang tidak boleh di sebut" ingat kan peraturannya, kita masih di lingkungan sekolah loh:) Hye Mi berambut tebal dan hitam. Selalu terkucir kuda. Dengan poni miring. Ingat Anna Himatsune? Di komik. Dia seaktif itu.
Kalau dua makhluk cewek yang bisik-bisik itu cuma cewek-cewek penggosip aja.

Play!! Adegaan!!

Seorang cowok masuk membawa sepatu basket di pundak. Namanya Min Hae. Bergaya keren. Dia masuk sekolah ini di paksa orang tua karena dia phobia hantu. Dia tetangga Hye Mi. Jadi dia sahabat Hye Mi dari kecil. Kamu tahu. Cowok sekeren Min Hae saat di paksa ke sekolah ini nangis loh.

>>>

Di luar, Jun Ma cewek pendiam yang bisa meramal baru saja melewati lorong kelas yang dekat dengan hutan larangan yang di batasi beton berundak.

" kak, aku takuut.. Tolong aku... Aku takut sendiri..." Jun Ma mendengar suara rintihan anak kecil dari lorong. Rintihanya memilukan. Lantas dengan rasa penasaran Jun Ma mencari asal suara.

Seorang anak kecil meringkuk dengan gaun putih kotor yang lusuh. Dan membawa boneka di dekapannya. Kepalanya tertunduk hingga rambutnya yang kotor dan kumal menutupi wajahnya. Dia terus merintihkan kalau dia takut. Kalau dia tidak mau sendiri.

Jun Ma mendekatinya dan ikut berjongkok.
" Kamu gak apa-apa? " Jun Ma mengelus rambut anak kecil itu yang dingin. Jun Ma merasa aneh. Dia merasa takut.

Anak kecil itu menangis. Tiba-tiba mendongak. Kulit wajahnya terkelupas. Matanya mengeluarkan darah seperti air mata. Dan tanganya seolah akan mencekik Jun Ma.

AAAAA!


First teror..

Anak kecil itu menangis. Tiba-tiba mendongak. Kulit wajahnya terkelupas. Matanya mengeluarkan darah seperti air mata. Dan tanganya seolah akan mencekik Jun Ma.

AAAAA!

Jun Ma jatuh terkapar. Anak kecil yang membawa boneka itu berdiri dan pergi. Dia tiba-tiba menghilang di antara pepohonan.
>>>
Shin Yong Hee, cowok berkacamata yang bisa melihat masa depan uring-uringan. Bagaimana tidak, adiknya YongEun berulah lagi. Buku tugas seninya di gunting-gunting. Saat melangkahkan kaki di koridor lantai bawah, Yong Hee berhenti sejenak melihat sesosok yang tergeletak di lantai.

"Jung Ma??" Yong Hee menggoncang-goncangkan tubuh Jun Ma yang lemas. Beberapa orang berkerumun setelahnya, dan membawa Jun Ma ke UKS.

Yong Hee yakin ada yang tak beres. Dia lalu mengitari tempat di mana Jun Ma pingsan. Tidak ada yang aneh. Hanya ada tetes-tetes air yang kotor. Yong Hee mendengus sesekali, dia tak mau melewati kesempatan untuk memecahkan kasus. Dia rasa ini ulah ' makhluk lain ' yang tinggal di sini.

>>>
Kita break dulu, author kasih info ya:)

The real Ghost hunter. Kelompok pengusir hantu, anggotanya hanya tiga Min Hae, Hye Mi, dan Yong Hee. Karena tak ada yang cukup bernyali untuk mengejar hantu dan menangkapnya. Min Hae cukup penakut, dia phobia, tapi desakan dan tekanan kedua sahabat yang pemberani dia terpaksa. Kebetulan rumah mereka berdekatan. Ini mimpi buruk! Tidak!
Ghost Hunter adalah delegasi Dewan Rahasia Pengusir Hantu yang di ketuai guru mata pelajaran olahraga Pak Park.
Oh ya, sekolah ini gedungnya hampir berhimpitan dengan hutan Larangan. Memiliki halaman beton berundak dengan pohon cemara yang berjajar di beberapa tempat dan air mancur ditengah.

Ada hantu yang penampakanya sering terjadi dan menjadi perbincangan. The Young Boy, hantu Lapangan Basket Indoor yang muncul sedang melakukan Shooting. Hyu Ri, hantu atap yang tak mau ada kelompok berjumlah ganjil mengunjungi tempatnya. Si seragam merah penjaga aula yang sering di sebut "Korban Pertama" yang mati saat Aula di bangun dia kerap muncul tepat 12.00 siang. Itu jadi alasan mengapa di sekolah ini Aula di tutup pada pukul 12 siang.

Aneh memang. Tapi unik.

>>
Jun Ma tersadar. Kepalanya masih pusing akibat benturan. Dia sendirian di UKS. Lalu bangkit duduk sambil memainkan kakinya. Perhatianya beralih pada tirai putih yang di tutup di ranjang sebelah. Dia melihat bayangan anak kecil itu lagi. Keringat dingin kembali mengucur. Tapi tiba-tiba dia melihat darah menyembur dari balik tirai, dan jeritan-jeritan.

" Aaaah! Jangan ganggu Aku! " jerit Jun Ma.

Dari belakang tangan berbalut perban meraih tangan Jun Ma. Jantung Jun Ma berdebar.

"Jangan sentuh Aku!" ucap Jun Ma bergetar. Tegang.

" jangan takut Jun Ma, ini ibu Hyun. " sebuah suara membuat Jun Ma tenang kembali dan merengkuh pada ibu Hyun.

" ibu, kau melihatnya kan.? Kau lihat darah di tirai itu kan? " Jun Ma menutup matanya rapat-rapat sambil menunjuk ke arah tirai.

" tidak. Ibu tidak melihatnya kok? " Ibu Hyun berkata heran sambil mengelus lembut rambut Jun Ma yang lurus. Jun Ma kaget. Dia melihat tirai putih. Sama sekali tidak berdarah!

>>

Ting Tong...

Bell pulang berbunyi.

" Hai Hye Mi.." Yong Hee menyeruak keramaian murid yang hendak pulang dan menarik Hye Mi ke tempat yang lebih sepi.

" Ya, . " Hye Mi sok penting.

" Kamu sudah dengar Jun Ma kan? Dia melihat PENAMPAKAN! " Yong Hee bersemangat.

Hye Mi memonyongkan bibirnya.

" Tentu Saja.. " jawab Hye Mi memainkan matanya seperti orang juling.

Yong Hee berbisik.
" ssstt.. Aku menemukan sebuah boneka di tempat Jun Ma pingsan."
Hye Mi tersenyum.

" Ada tugas baru. Undang Min Hae untuk rundingan di tempat rahasia. Hye Mi menyipitkan matanya di ikuti acungan jempol Yong Hee. Lalu mereka pulang.


Di rumah Min Hae..
" Aku gak mau bahas soal hantu lagi!!! "
BRAAK!
Min Hae menjerit lalu menutup pintu dengan kasar saat Yong Hee dan Hye Mi mengunjunginya untuk membahas kasus yang di derita Jun Ma.

" Ayo lah Min Hae. Kita Ghost Hunter. Ghost Hunter go..! Fight Fight! Ye ye.." Hye Mi mencoba gaya cheerleader, tapi percuma. Min Hae terlalu cool untuk di rayu. Hueek!

" Ayo Min Hae. Semakin banyak kasus, kau akan semakin berani. Dan cewek-cewek di sekolah akan memuja-muja mu." kali ini Yong Hee beragumen dari sudut pandang cowok. Tidak ada jawaban. Tidak mempan!

" Kalau kau masih saja di situ, aku akan mendobrak dan menyeretmu ke tempat paling berhantu!" Hye Mi uring-uringan sendiri. Di jidat nya sudah ada simbol X. Dia Marah. Kabur! Ah..

>>

Di ruang gelap pencucian foto, seorang perempuan menggantungkan beberapa kertas foto yang masih basah. Cahaya terlalu redup untuk tahu wajahnya. Kakinya berdecit saat melangkah di lantai kayu. Lalu menenggak minuman kaleng. Dia duduk di kursi putar menghadap laptop. Membuka file-filenya. Foto-foto Dewan rahasia Pengusir Hantu, beberapa di antaranya di lingkari tanda merah. Di ruang redup itu, senyumnya terbersit. Lalu menutup laptopnya dan membiarkan rambutnya di mainkan angin saat membuka ventilasi kecil malam itu tanpa menghidupkan lampu sebelum fotonya kering.

>>

Akhirnya dengan cara paksa Min Hae berhasil di bujuk. Dia bergelung di kantong tidur menyembunyikan kepalanya. Dia tak ingin melihat hantu, malam ini.

Di tempat rahasia Ghost Hunter hanya di terangi beberapa lilin yang akan terus berkurang jumlahnya sampai tengah malam. Hye Mi dan Yong Hee berhadapan di antara satu lilin besar warna merah. Dan berserakan pelindung jimat hantu. Kaca Hantu. Kompas. Dan lonceng pemanggil hantu. Yong Hee membuka ranselnya. Mengeluarkan boneka di dalam plastik. Boneka perempuan berbaju putih yang rambutnya di ikat dua warna pirang. Matanya biru dengan kelopak yang naik turun. Hye Mi dengan bodoh menguncang-guncangkan boneka itu.

" Kamu pasti hantunya! Keluar dari boneka ini! Keluar! Tunjukan wujud aslimu!"

"KYAAAA!"

Dasar konyol Hye Mi. Beberapa saat kemudian Yong Hee dan Hye Mi berebutan boneka itu.

Ck..ck..ck..

"Ha..Ha..HANTU!!" Min Hae berteriak nyaring saat membuka matanya. Dia melihat anak kecil berbaju kotor di antara dua sahabatnya.

Hye Mi dan Yong Hee berhenti berebutan.
" Mana hantunya! " Hye Mi menoleh kesana kemari, sementara Yong Hee yang bisa melihat hantu ketakutan dan bersembunyi di bawah kantong tidur bersama Min Hae tapi bokong mereka masih terlihat. Hye Mi mengucek-ucek matanya.

" Mana Hantunya!!" Hye Mi bertanya lagi. Dia tak mau kehilangan kesempatan untuk bisa melihat hantu.
" Kasih bonekanya. Itu punya dia!" Yong Hee berkata gemetar dengan kepala di benam kan di bawah kantong tidur.
" Pergi! Jangan ganggu kami! Pergi! Aku punya pengusir hantu." Min Hae ngelantur sambil memukul-mukul ke arah Hantu anak kecil sambil merem, tapi gak kena. Hantu gak nyata!

Hye Mi kemudian mengangkat boneka di tanganya. Dan tiba-tiba boneka itu melayang dan menghilang.

>>

" Aku Gak bisa lihat Hantu!!!" Hye Mi menjerit sambil memukul-mukul kakinya ke lantai. KYAAA!

Open eye..

Mata Hye Mi bengkak dengan kantong mata yang memiliki kantong mata lagi pagi ini. Semalaman dia mengamuk karena gak bisa lihat hantu. Teman-teman anggota Ghost Hunter lain habis kena hajar dan menyisa plaster di pipi dan kening. ('X')
" kalo kalian menyalurkan energi untuk ku supaya bisa melihat hantu. Luka-luka gak akan muncul! Wek" kata Hye Mi menjulurkan lidahnya dan memainkan mata seperti orang juling sambil menghadap pada sahabatnya. Yong Hee dan Min Hae hanya mengaduh merasakan cenut-cenut dan mengikuti si ketua Hye Mi seperti pengawal. Kalo tahu akhirnya bakal menderita, gak akan mereka mau jadi delegasi Dewan Rahasia Pengusir Hantu.

Rasakan! Ha ha ha

Ibu Hyun menjelaskan seni rupa kelas Hye Mi di ruang seni di lantai dua. Tanganya masih di perban. Yong Hee dan Min Hae yang duduk sebangku masih lesu. Luka mereka menyiksa. Ugh!
" Aku bosan.." desis Yong Hee sambil membenarkan kacamatanya. Dan terpejam.

Siing! Sesuatu berdenging di telinga Yong Hee. Dia mendapat penglihatan. Jun Ma berdiri di hadapan anak kecil yang membawa boneka. Berbicara sesuatu. Tapi suara mereka mengecil. Kadang-kadang melambat. Cepat. Itu semua membuat Yong Hee pusing. Hye Mi terkantuk-kantuk mengikuti pelajaran seni. Kepalanya berat ingin jatuh rasanya. Beberapa kali dia menguap. Ini gara-gara semalam. Min Hae mencoret-coret sesuatu di kertas. Tapi berhenti saat melihat seorang anak kecil yang membawa boneka semalam duduk di atas meja Ibu Hyun. Wajahnya pucat. Dia menatap dingin.
" Oh, tidak. Jangan penampakan lagi." desis Min Hae memejamkan matanya. Syukurlah, anak kecil itu hilang.

Keringat dingin Min Hae mengucur. Wajahnya jadi pucat ketakutan. Dia mengalihkan pandangan ke arah almari yang menyimpan piala.
Sial! Hantu itu tampak lagi duduk di atas Almari. Min Hae bisa stroke muda.

>>

Jun Ma masih trauma. Sejak di pulangkan pihak sekolah siang kemarin dia hanya berada di kamarnya. Semua jadi misterius. Kata dokter dia belum boleh sekolah. Itu jahat sekali! Ugh!

Jun Ma tau ini ada hubunganya dengan tirai di UKS. Pasti pembunuhan! Jun Ma tak mau di teror anak kecil itu lagi, dia harus pecahkan kasusnya sendiri. Lalu menyusun beberapa perlengkapan di tas pinggangnya dia ingin kabur.

>>

" Anak kecil itu muncul terus di sini. Aku bisa gila." Min Hae berbisik pada Yong Hee. Keringatnya bercucuran.
" Aku juga melihatnya,.." jawab Yong Hee. Hye Mi yang mendengar bisikan itu menengok kebelakang.
" Kalian bicara apa sih?" tanyanya keras membuat semua mata melihat mereka.

"Kalian bertiga!keluar Bersihkan UKS! Kalau kalian tidak mau mendengarkan saya!" Ibu Hyun menghukum tanpa basa-basi lagi. Mereka bertiga terpaksa keluar. Sial.

>>

Hye Mi memegang kemoceng. Min Hae menyapu lantai. Dan Yong Hee merapikan tempat tidur.

" ini gara-gara kamu tau! Kalo kamu gak berisik kita gak akan di hukum!" gerutu Yong Hee pada Hye Mi.
" harusnya kalian berterima kasih sama aku. Kan enak gak belajar. Gak mendengar ocehan ibu Hyun." tukas Hye Mi. Sementara Min Hae Menyapu kolong Ranjang.

Sriing! Terdengar desingan besi di lantai. Sebuah pisau berlumur darah terlempar terkena dorongan sapu Min Hae.

" Jangan di Sentuh! " bentak Yong Hee menghalangi Min Hae . Ini aneh.

End of teror..



Sriing! Terdengar desingan besi di lantai. Sebuah pisau berlumur darah terlempar terkena dorongan sapu Min Hae.

" Jangan di Sentuh! " bentak Yong Hee menghalangi Min Hae . Ini aneh.

"lihat, ada titik-titik darah di dinding!" Hye Mi menunjuk hal yang baru di sadarinya.

" ada apa ini sebenarnya?" Min Hae berusaha menganalisis dengan serius. Apa yang terjadi sebenarnya? Untuk apa pisau ini? Dan apa hubunganya dengan penampakan anak perempuan itu. Yong Hee membungkus pisau itu dengan saputanganya. Min Hae dan Hye Mi lama sekali memperhatikan dinding. Melihat titik-titik darah yang makin jelas membentuk siluet dari kepala hingga pinggang, itu membuktikan kalau si pembunuh membekap korban dari belakang dan menusuknya dari arah depan. Untuk menghindari terkena darah lebih banyak.

" Kita harus melakukan pemanggilan ARWAH!" kata Hye Mi menggebu. Itu satu-satunya cara.

"KYAAAA! AKU TIDAK MAU!" Min Hae melotot sebal. Di ikuti jawaban kedua sahabatnya.

" Kau kan ahlinya??"

sampai kapan Min Hae harus terus menderita. Dia bisa gila!
BRAAK!!

" Jangan lakukan pemanggilan Arwah!" Tiba-tiba Jun Ma datang menggebrak pintu. Dia terlihat kelelahan.

" Lho.. Kamu kan gak sekolah?" Hye Mi bertanya bodoh.

" Aku kabur. He he peace" v(^^)v Jun Ma memberi alasan.

" terus kamu kok bisa masuk sini? Penjaga sekolah dimana??" Hye Mi bertanya bego.

" dia tertipu dengan alasanku." jawab Jun Ma singkat.

" Syukur kamu datang Jun Ma. Kalau pemanggilan arwah di lakukan, tidak hanya arwah anak kecil itu yang datang. Tapi semua arwah di tempat ini!" Min Hae mengeluh sok ganteng.

" aku tahu maksudmu Jun Ma. Anak itu mati karena di bunuh kan?" Yong Hee menyipitkan mata di balik kacamatanya. Di ikuti anggukan pelan Jun Ma.

"Kemarin aku melihat bayangan pembunuhan itu disini. Anak kecil itu di bunuh di balik tirai. Aku yakin. Tirai dan Seprei ini sudah di bersihkan." Jun Ma duduk di atas ranjang lalu menggeser tirai putih yang bersih. Srek.. Srek.. Srek..

"Jun Ma, dimana kau bertemu anak kecil itu?" Hye Mi Mendekati wajah Jun Ma. Jtm Ma turun dari ranjang.
" Ikuti aku!" pintanya lalu keluar.

>>
Mereka berempat turun ke bawah ke koridor di lorong yang dekat dengan hutan Larangan.

" Aku sudah mengitarinya beberapa kali. " desis Yong Hee saat sampai di TKP.

" Aku nyerah, " Min Hae mengangkat tangan bergidik. Dia ketakutan.

Hye Mi terus melihat tempat itu yang tak jauh dari gerbang hutan Larangan. Dia ingat sesuatu. Beberapa hari lalu dia melihat Ibu Hyun menutup gerbang itu. Mana mungkin. Gerbang itu tidak pernah di buka, atau aura negatif akan muncul.

" Aku yakin pelakunya membuang mayat di dalam hutan." Hye Mi berkata pelan.

" itu tidak mungkin. Kau bercanda." Sergah Yong Hee.

Tiba-tiba angin dingin menyapa mereka. Min Hae dapat meresakan. Akan ada hal aneh yang terjadi.

" Hye Mi, aku setuju padamu." Min Hae berkata lalu mengumpulkan keberanianya.

" Tapi, bagaimana membuka gerbang itu?" Kali ini Jun Ma bingung. Yong Hee menurut saja.

Hye Mi melangkah maju. Dia menggenggam kunci UKS yang di berikan Ibu Hyun tadi.

Ceklek! Gerbang terbuka!

" kau tau dari mana kuncinya? Ini keren!" ucap Yong Hee.

" Hei, lihat ! Anak kecil itu lagi!" Min Hae menunjuk ke arah pepohonan. "kejar dia!" lanjut Min Hae, dia yakin ini petunjuk.

"mana ?" Hye Mi mupeng lagi-lagi gak bisa lihat! Sementara yang lain mengejar. Dan anak kecil itu makin kedalam hutan menjauh begitu cepat.

" Kalian merasakanya? Aku mencium bau busuk!" Jun Ma menutup hidungnya di ikuti yang lain. Aneh. Hutan ini memiliki pohon yang jarang. Lumut pun tak banyak. Pasti sudah sering di lalui.. Ada jalan setapak yang berkelok. Min Hae ingin muntah, dia mencari semak-semak dan menyeruaknya. Tapi Dia jadi tercengang. Ada genangan air seperti Rawa. Dan sesosok mayat yang membusuk.

" Lihat itu!" pekiknya lalu membuka semak lebih lebar.

" Tidak! Aku ingin muntah," Jun Ma mual, dengan tangan terus menjepit hidungnya hingga merah seperti kelinci. Tapi tiba-tiba Jun Ma di kejutkan seorang yang menyenggol pinggangnya.
Anak kecil itu! Yong Hee dan Min Hae dapat melihatnya. Hye Mi malah bersiul-siul.

" Kak, ada yang membunuhku dan membuang jasad ku disini. " hantu anak kecil itu menjelaskan dengan suara kecil yang seperti merintih.

" kamu siapa? Dan siapa yang membunuhmu? " tanya Jun Ma, dia berusaha tenang melihat anak kecil yang pucat itu.

" Aku hanya anak kecil yang tak punya tempat tinggal, aku terbiasa hidup di hutan. Dia membunuhku karena aku mempergokinya membunuh seseorang di gerbang sama. " anak kecil itu berbicara banyak. Tapi kemudian setelah dia mengucapkan terima kasih, wujudnya memudar dan hilang.

" DIMANA HANTUNYA!!" Hye Mi mengeluarkan handphone nya untuk memotret.

" terlambat nona berisik. Sudah pergi." Min Hae memonyongkan bibirnya seolah menang. Lagi-lagi Hye Mi tidak bisa melihat hantu! Yang lain mendapat jitakan. Ouch!

" Ayo kita pergi, aku tahu siapa pelakunya. Dia membunuh kepala sekolah. Pasti orang yang mempunyai kunci ini. " Yong Hee menutup kasus itu.

" IBU HYUN! " yang lain berkata berbarengan.

>>

Ye.. Akhirnya kasus ini berakhir. Ibu Hyun adalah seorang psiko yang tidak mau di gantikan posisinya. Dan Ghost Hunter mendapat penghargaan sebagai Pemecah Misteri.


End

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar